Pengasuh di TPA di Kapas, Bojonegoro dengan penuh kasih mendampingi anak-anak mewarnai di ruang terbuka, Jumat (19/9/2025). Suasana ini menghadirkan keceriaan sekaligus melatih kreativitas anak
Bojonegoro -Suara wonocolo.com-Keberadaan Taman Penitipan Anak (TPA) di sejumlah kecamatan di wilayah Kabupaten Bojonegoro terus dimaksimalkan. Tak hanya fokus pada keamanan anak, TPA juga terus berusaha memaksimalkan peran pengasuhan anak yang terbaik.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Bojonegoro, Ahmad Hernowo Wahyutomo menjelaskan bahwa pendirian TPA merupakan implementasi dari amanat Pasal 28B ayat (2) UUD 1945 tentang jaminan hak anak untuk hidup, tumbuh, berkembang, dan terlindungi dari kekerasan serta diskriminasi.
“Banyak orang tua di Bojonegoro yang bekerja sehingga anak-anak diasuh kakek atau nenek dengan pola pengasuhan yang kadang tidak sesuai perkembangan zaman. TPA hadir untuk memastikan anak mendapat pengasuhan, pendidikan, serta pemantauan tumbuh kembang yang baik, sementara orang tua dapat bekerja dengan tenang,” ujar Hernowo, Jumat (19/9/2025).
Menurutnya, mekanisme pendaftaran anak di TPA sangat mudah dan gratis. Orang tua cukup datang langsung membawa fotokopi KK, KTP, akta kelahiran, serta mengisi formulir. Usia anak yang dapat dititipkan antara 1 hingga 4 tahun.
Selama berada di TPA, anak-anak mendapatkan layanan pengasuhan dan pendidikan dini. Kegiatan meliputi pembelajaran kognitif, motorik kasar dan halus, sosial-emosional, bahasa, hingga nilai-nilai religius. Semua aktivitas dikemas dalam metode belajar sambil bermain. Selain itu, ada pula pemantauan kesehatan dan gizi secara berkala bekerja sama dengan puskesmas.
Fasilitas yang tersedia antara lain alat permainan edukatif, ruang bermain ramah anak sesuai standar KemenPPPA, ruang tidur, ruang laktasi, ruangan ber-AC, serta lingkungan yang bersih dan aman. Setiap pengasuh yang telah menempuh pendidikan S1 atau pelatihan khusus hanya mengasuh maksimal enam anak, sehingga pengawasan lebih optimal.
Saat ini, TPA beroperasi di Baureno, Kapas, dan Kalitidu sejak 2021. Serta di Sumberrejo dan Ngasem yang beroperasi sejak 2024. Layanan penitipan berlangsung setiap hari mulai pukul 07.00 hingga 14.00 WIB.
DP3AKB Bojonegoro juga menjalin kerja sama dengan puskesmas, Dinas Pendidikan, serta UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak yang menyediakan layanan psikolog. Dukungan pemerintah daerah diberikan melalui penyediaan sarana prasarana, anggaran pemeliharaan, serta peningkatan kapasitas pengasuh.
Hernowo menyebutkan, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap TPA sangat tinggi. Hal itu terbukti dengan adanya daftar tunggu di beberapa lokasi. Untuk menjaga komunikasi dengan orang tua, laporan perkembangan anak diberikan setiap bulan, tiga bulan, hingga enam bulan sekali.
“Ke depan, TPA akan ditambah di wilayah yang banyak terdapat perusahaan atau pabrik, sehingga lebih banyak anak yang bisa terlayani,” katanya.
Ia menambahkan, masyarakat diimbau segera memanfaatkan fasilitas tersebut. "Kami ingin setiap anak di Bojonegoro mendapat pengasuhan terbaik sejak dini. Mari bersama-sama kita titipkan buah hati di TPA terdekat, agar mereka bisa tumbuh bahagia dan orang tua pun dapat bekerja dengan tenang. Semua layanan ini gratis dan terbuka untuk semua,” pungkasnya.
(Red//Bram)
Posting Komentar