Enam Kandang Ayam di Baureno Didemo Warga, Ribuan Lalat Serbu Pemukiman

Bojonegoro,Suarawonocolo.com– Puluhan warga dari Dusun Pipit, Desa Pasinan, dan Dusun Balong Dowo, Desa Karang Dayu, Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro menggelar aksi demo menolak keberadaan enam kandang ayam potong, Rabu (10/9/2025).

Aksi warga ini dipicu maraknya serbuan ribuan lalat yang menyerang pemukiman mereka sejak dua pekan terakhir. Keberadaan lalat tersebut diduga kuat berasal dari kandang ayam di Dukuh Pipit yang tidak menggunakan sistem close house, melainkan slat system, sehingga memicu berkembangbiaknya lalat.


Enam kandang ayam yang menjadi sasaran aksi warga masing-masing dimiliki oleh:

1. Hj. Faisin


2. Hj. Hasim


3. Ansori


4. Mashuri, seorang guru di salah satu SMA di Baureno


5. serta beberapa pemilik lain di wilayah setempat.

Dalam orasinya, warga menuntut Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Dinas Peternakan Kabupaten Bojonegoro segera menutup seluruh kandang ayam tersebut. Aksi berjalan tertib dengan pengawalan aparat gabungan, di antaranya:

Camat Baureno beserta jajaran,

Kepala Desa Pasinan,

Kepala Desa Karang Dayu,

Dinas lingkungan hidup
Kabupaten bojonegoro 

dan Dinas Peternakan Kabupaten Bojonegoro,

Dinas kesehatan Puskesmas kecamatan Baureno 

Polsek Kecamatan Boureno Baureno, 

Koramil Baureno.kecamatan, Baureno

Awalnya, warga berorasi di depan kandang milik Hj. Faisin, yang diduga sebagai sumber pertama munculnya ribuan lalat. Namun pemilik kandang tidak dapat ditemui karena tengah menunaikan ibadah umrah. Massa kemudian melanjutkan aksi di kandang milik Mashuri serta kandang lainnya.

Tanggapan Warga dan Pemerintah Desa

Sejumlah warga menegaskan, jika tidak ada langkah tegas dari pihak berwenang, mereka akan kembali melakukan aksi serupa pada Senin mendatang hingga ada titik terang dan pertanggungjawaban dari pemilik kandang.

Kepala Desa Pasinan, Fanny Khumaydah S.Ag., MM, saat dikonfirmasi di kediamannya menjelaskan bahwa soal perizinan lingkungan dari warga memang sudah ada. Namun, terkait izin lain dirinya kurang mengetahui karena saat menjabat, kandang-kandang tersebut sudah berdiri.

“Terkait penutupan kandang nanti akan dibicarakan bersama pemilik usaha serta warga. Untuk saat ini kami fokus pada penanganan masalah, sambil menunggu pemilik kandang pulang dari umrah,” tegas Fanny.


---

Reporter: Bambang
Editor: Memo


---

0/Post a Comment/Comments