BOJONEGORO, SUARAWONOCOLO,COM – Pada tanggal 19 Agustus 2025, sebuah ritus kultural mendalam, Sedekah Bumi, terselenggara di Masjid Baitussholihin, Dusun Bakalan, Desa Kepoh, Kecamatan Kepohbaru, Kabupaten Bojonegoro. Lebih dari sekadar perayaan komunal, acara ini menjadi wahana refleksi transendental bagi warga dalam mengapresiasi anugerah illahi, sekaligus upaya konservasi nilai-nilai luhur yang esensial bagi keberlangsungan peradaban.
Sejak dini hari, atmosfer sakral telah meliputi Masjid Baitussholihin melalui resonansi ayat-ayat suci Al-Quran. Pembacaan Tahthimu Al-Quran secara kolektif oleh warga Dusun Bakalan memperkuat kohesi spiritual dan memproyeksikan aura religiusitas yang mendalam di seluruh area masjid.
Acara inti dimulai pada malam hari,(ba'da isyak) dihadiri oleh representasi lengkap masyarakat Dusun Bakalan dengan penuh khidmat.
H. Abdul Rokhim, Ketua Takmir Masjid Baitussholihin, dalam sambutannya menekankan bahwa Sedekah Bumi bukan sekadar aktivitas ritualistik, melainkan artefak budaya yang harus dilestarikan sebagai warisan tak ternilai bagi generasi mendatang.
H. Khozin, S.Pd., Kepala Dusun Bakalan, dalam pidatonya mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menanamkan apresiasi terhadap Sedekah Bumi kepada generasi muda. Beliau meyakini bahwa pemahaman mendalam terhadap makna dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya akan memotivasi generasi muda untuk terus merawat tradisi ini sebagai bagian integral dari identitas kolektif.
Puncak acara diisi dengan orasi keagamaan oleh KH. Alwi, yang mengingatkan audiens tentang pentingnya mensyukuri nikmat Tuhan dan memelihara Sedekah Bumi sebagai manifestasi syukur dan upaya mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Beliau juga menyoroti bahwa tradisi ini mengandung nilai-nilai universal seperti solidaritas, kebersamaan, dan tanggung jawab sosial yang perlu diinternalisasi oleh generasi penerus.
Setelah orasi, acara di tutup dengan Do'a seluruh hadirin menikmati hidangan sederhana sebagai simbol persatuan dan rasa syukur atas rezeki yang diterima. Sedekah Bumi ini bukan hanya seremonial belaka, tetapi juga perwujudan konkret dari keimanan, ketakwaan, dan kecintaan terhadap tradisi luhur. Diharapkan, tradisi ini akan terus diwariskan kepada generasi mendatang, memastikan nilai-nilai agama dan budaya terus berkembang dalam masyarakat.
(Rahman said)
Reporter:tim
Posting Komentar