BOJONEGORO –Suarawonocolo.com Kehadiran ratusan personel Bawah Kendali Operasi (BKO) dari TNI Angkatan Darat, Laut, dan Udara yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-125 Kodim 0813 Bojonegoro di Desa Soko, Kecamatan Temayang, membawa dampak positif bagi masyarakat.
Tak hanya fokus pada pembangunan fisik, Satgas TMMD juga gencar melakukan kegiatan nonfisik, termasuk pembinaan karakter bagi generasi muda. Pada Rabu (30/7/2025), anggota Satgas TMMD memberikan pembinaan kepada pelajar SMP Negeri Satu Atap Desa Soko melalui materi Wawasan Kebangsaan (Wasbang) dan pelatihan Peraturan Baris Berbaris (PBB).
Kegiatan ini bertujuan membentuk karakter, mental, kedisiplinan, serta menumbuhkan jiwa nasionalisme pelajar sejak dini. Selain itu, kegiatan ini juga merupakan bagian dari upaya memperkuat kemanunggalan TNI dan rakyat.
Komandan Peleton (Danton) 1 Satuan Setingkat Kompi (SSK) Satgas TMMD ke-125 Kodim 0813 Bojonegoro, Letda Cke Nur Alim, menyampaikan bahwa pembinaan tersebut adalah bentuk nyata pengabdian TNI kepada masyarakat.
"Melalui pelatihan dasar PBB dan pembekalan Wasbang, kami berharap para pelajar dapat tumbuh sebagai pribadi yang disiplin, solid, dan memiliki jiwa patriotisme yang tinggi," ungkapnya.
Selain itu, Pratu Marselinus Sanbein selaku instruktur PBB menjelaskan bahwa siswa dilatih gerakan dasar seperti sikap sempurna, istirahat, penghormatan, hingga gerakan berjalan seperti langkah tegap dan langkah biasa.
"Kami ingin mereka memahami pentingnya disiplin, kerja sama, dan tanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari," tambahnya.
Kegiatan ini disambut antusias oleh para siswa. Salah satu siswi kelas VII-A, Hesti Nuraida, mengaku senang dan semangat mengikuti pelatihan.
"Latihannya seru dan membuat kami lebih kompak. Kami juga senang bertemu dengan bapak-bapak TNI yang ramah," ujarnya sambil tersenyum.
Sebagai informasi, program TMMD ke-125 di Desa Soko juga mengerjakan sejumlah sasaran fisik seperti pembangunan jalan beton, rehabilitasi check dam, perbaikan Rumah Tinggal Layak Huni (Rutilahu), pembangunan pagar sekolah, musholla, dan pembuatan sumur bor.
Sementara sasaran nonfisik meliputi berbagai kegiatan penyuluhan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap wawasan kebangsaan, hukum, kamtibmas, serta bahaya penyalahgunaan narkoba. Hal ini merupakan wujud nyata sinergi lintas sektoral dalam membangun desa yang mandiri dan berkarakter.
Reporter: ad
Editor: red
Posting Komentar