Magetan, suarawonocolo.com – Lembaga Swadaya Masyarakat Lumbung Informasi Rakyat (LSM LIRA) Magetan mengungkap temuan adanya penarikan iuran di salah satu sekolah di Kabupaten Magetan. Temuan ini diperoleh setelah menerima sejumlah aduan dari wali murid yang merasa keberatan dengan adanya penetapan besaran iuran melalui rapat komite sekolah.
Ketua Komite Sekolah, Samuri, membenarkan adanya iuran tersebut. Namun, ia menegaskan bahwa iuran yang dimaksud tidak bersifat wajib. “Dalam rapat komite pada 10 September 2025 memang disampaikan besaran iuran, yakni kelas 10 sebesar Rp1,2 juta, kelas 11 sebesar Rp600 ribu, dan kelas 12 sebesar Rp400 ribu. Rencana penggunaannya untuk renovasi ruang depan sekolah. Tapi sekali lagi saya tegaskan, sifatnya tidak wajib,” ujar Samuri.
Sementara itu, Ketua DPD LIRA Magetan, Suyati, mengatakan pihaknya menerima sejumlah laporan dari orang tua siswa terkait dugaan pungutan tersebut. “Kami langsung menurunkan tim untuk memastikan kebenaran informasi yang beredar. Dari hasil penelusuran, memang ada keputusan rapat komite terkait besaran iuran tersebut,” terang Suyati.
Humas LSM LIRA Magetan, Sugito, menambahkan pihaknya juga telah mengantongi bukti berupa selebaran undangan komite sejak tahun 2021 yang berisi perihal iuran serupa. “Artinya, praktik ini sudah berlangsung cukup lama. Kami menduga ada pelanggaran regulasi,” jelasnya.
Sebagaimana diatur dalam Permendikbud Nomor 75 Tahun 2016 tentang Komite Sekolah, komite sekolah dilarang melakukan pungutan terhadap peserta didik maupun orang tua atau walinya. Hal senada juga ditegaskan dalam Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 8 Tahun 2023 yang menegaskan bahwa iuran dari orang tua/wali murid hanya boleh bersifat sukarela, bukan wajib.
“Semua bukti yang sudah terkumpul akan kami serahkan ke tim hukum di Surabaya untuk dikaji lebih lanjut. Jika dinilai layak dilaporkan, kami akan teruskan ke DPW LIRA Jawa Timur. Apalagi, kami mendapat informasi bahwa sejak 2021 laporan serupa sudah pernah dilayangkan, namun hingga kini tidak ada tindak lanjut,” tegas Suyati.
(Tim)
Posting Komentar