Bojonegoro, Suarawonocolo.com – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Bojonegoro menggelar aksi demonstrasi damai di depan Kantor DPRD Bojonegoro, Kamis (4/9). Aksi tersebut berlangsung tertib dengan pengawalan aparat kepolisian, TNI, dan Satpol PP.
Dalam aksinya, mahasiswa membawa poster, spanduk, serta menggunakan pengeras suara untuk menyuarakan aspirasi mereka. Orasi disampaikan secara bergantian oleh sejumlah kader PMII, menyoroti berbagai persoalan daerah yang dinilai masih belum sepenuhnya berpihak pada kepentingan rakyat.
Ketua PMII Cabang Bojonegoro sekaligus koordinator lapangan aksi, Moch. Bahrul Hikam, menegaskan bahwa aksi ini bukan sekadar turun ke jalan, melainkan membawa tujuh tuntutan utama yang harus menjadi perhatian serius pemerintah daerah dan DPRD Bojonegoro.
Adapun tujuh tuntutan PMII Bojonegoro adalah:
1. Reformasi DPR
2. Reformasi Partai Politik
3. Reformasi Pajak yang lebih adil, dengan redistribusi transparan dan berkeadilan
4. Pengesahan UU Perampasan Aset
5. Reformasi Polri
6. Kembalikan TNI ke Barak
7. Bebaskan massa aksi yang masih ditahan
Aksi tersebut sempat menarik perhatian masyarakat yang melintas di sekitar Kantor DPRD. Meski diguyur terik matahari, massa tetap bertahan menyuarakan aspirasi mereka.
Perwakilan DPRD Bojonegoro akhirnya menerima audiensi dan menandatangani berkas berisi tujuh tuntutan yang disuarakan PMII. Dalam pertemuan singkat itu, pihak DPRD berjanji akan menindaklanjuti dan membahas aspirasi mahasiswa dalam rapat internal dewan.
“PMII hadir bukan untuk melawan pemerintah, melainkan menjadi mitra kritis agar kebijakan yang lahir benar-benar berpihak pada masyarakat,” tegas salah satu orator aksi.
Aksi damai ditutup dengan doa bersama di halaman Kantor DPRD Bojonegoro, sebagai simbol harapan agar tuntutan tersebut dapat segera diwujudkan demi kepentingan rakyat.
Reporter: Charis
Editor: Memo
Posting Komentar