Surabaya -Suarawonocolo.com- 5 Oktober 2025 – Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur terus berupaya mengungkap identitas korban robohnya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny di Buduran, Sidoarjo. Hingga Sabtu malam (4/10), tim berhasil mengidentifikasi tiga jenazah lagi, sehingga total delapan jenazah telah teridentifikasi dari 17 korban yang ditemukan.
Kabar ini disampaikan langsung oleh Kabiddokkes Polda Jatim, Kombes Pol. Dr. dr. Mohammad Khusnan Marzuki, di Posko Post Mortem RS Bhayangkara Polda Jatim. "Tim DVI Polda Jatim berhasil mengidentifikasi tiga jenazah yang baru dievakuasi," ujarnya.
Proses identifikasi dilakukan secara cermat melalui pemeriksaan medis, odontologi (gigi), sidik jari, serta pencocokan properti korban dengan data ante mortem dari keluarga. Tiga jenazah yang berhasil diidentifikasi adalah:
1. Firman Nur (16 tahun), warga Tembok Lor 3/8A, Surabaya, teridentifikasi melalui pemeriksaan gigi, medis, dan properti.
2. Muhammad Azka Ibadurrahman (13 tahun), warga Jalan Randu Indah Nomor 14, Kenjeran, Surabaya, teridentifikasi melalui pemeriksaan medis dan properti.
3. Daul Milal (15 tahun), warga Sidokapasan Gang 8 Nomor 18, Surabaya, teridentifikasi melalui sidik jari, gigi, medis, dan properti.
Selain jenazah utuh, tim juga menemukan satu bagian tubuh (body part) di lokasi reruntuhan. "Operasi DVI masih terus berjalan. Tim kami masih melakukan pendalaman data ante mortem dan post mortem untuk memastikan identifikasi seluruh korban dapat segera diselesaikan," jelas Kombes Pol. Khusnan.
Proses identifikasi ini didukung oleh Pusdokkes Polri, tim Inafis Polda Jatim, serta Persatuan Dokter Forensik Indonesia (PDFI). Jenazah yang telah teridentifikasi telah diserahkan kepada keluarga masing-masing pada Sabtu malam.
"Kami akan serahkan malam ini juga, karena tentu keluarga sangat menghendaki agar segera dapat membawa pulang almarhum. Kami turut berduka cita yang mendalam, semoga arwah adik-adik kita diterima di sisi Allah SWT," ungkap Kombes Pol. Khusnan.
Terkait temuan body part, sampel DNA akan dikirim ke Jakarta untuk pemeriksaan lebih lanjut. Proses identifikasi akan terus dilanjutkan hingga seluruh korban dapat diketahui identitasnya dengan pasti.(*)
Posting Komentar