BNPB Turun ke Lapangan, Situbondo Tetapkan Status Tanggap Darurat Pascagempa M 5,7


Situbondo –Suarawonocolo.com- Kurang dari 24 jam setelah gempabumi berkekuatan magnitudo 5,7 mengguncang wilayah Banyuwangi dan Situbondo pada Kamis (25/9/2025) sore, tim reaksi cepat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) langsung bergerak menuju lokasi terdampak. Pada Jumat (26/9/2025) siang, tim BNPB bersama unsur Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), serta Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) meninjau titik-titik lokasi dengan kerusakan bangunan paling signifikan.

Dari empat kabupaten terdampak di Jawa Timur, kerusakan terparah tercatat di Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, terutama di Desa Sumberwaru, Sumberanyar, Sumberejo, dan Wonorejo.

Berdasarkan pendataan sementara, sebanyak 99 unit bangunan rusak dengan rincian 44 unit rusak berat, 11 unit rusak sedang, dan 37 unit rusak ringan. Bangunan yang terdampak meliputi rumah warga, sarana pendidikan, tempat usaha, dan sarana ibadah. Meski demikian, tidak ada laporan korban jiwa maupun pengungsi, namun sekitar 99 kepala keluarga atau 495 jiwa terdampak.

Sebagai langkah cepat, Pemerintah Kabupaten Situbondo menetapkan Status Tanggap Darurat selama 14 hari, mulai 26 September hingga 9 Oktober 2025. Pos Komando Penanganan Darurat (Poslap) akan diaktifkan di Kantor Kecamatan Banyuputih, dilengkapi seksi fungsional seperti logistik, kesehatan, perbaikan, serta pembersihan puing.

Dalam kunjungan lapangan, tim BNPB yang dipimpin Direktur Dukungan Sumber Daya Darurat, Agus Riyanto, berdialog langsung dengan warga terdampak sekaligus menyerahkan bantuan kebutuhan dasar. Bantuan yang disalurkan meliputi 50 unit tenda keluarga, 1 unit tenda pengungsi, 200 paket sembako, 100 selimut, 100 matras, dan 100 lembar terpal.

Selain itu, Dinas Sosial telah mendirikan dapur umum lapangan, sementara tenda keluarga dipasang di halaman rumah warga agar memudahkan pembersihan puing. Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyiapkan bantuan material bangunan, sedangkan dukungan tambahan akan diupayakan melalui Belanja Tidak Terduga (BTT) Kabupaten Situbondo dan Baznas. TNI/Polri juga dilibatkan untuk membantu perbaikan dan pembongkaran rumah rusak.

Pada Sabtu (27/9/2025), BNPB bersama BPBD melanjutkan pendampingan kepada pemerintah daerah, mulai dari pemutakhiran pendataan, pengaktifan Poslap Banyuputih, pendirian dapur umum, hingga rapat koordinasi harian. Seluruh rangkaian kegiatan ini menjadi kunci dalam fase tanggap darurat, di mana seluruh unsur terkait dituntut bekerja terkoordinasi dalam satu komando.

Pemerintah daerah pun diimbau untuk memaksimalkan pendataan lanjutan, memastikan kebutuhan dasar warga terpenuhi, memberikan atensi terhadap keluhan masyarakat, serta mempercepat pembersihan puing rumah warga terdampak.


(Red/ BRAM)

0/Post a Comment/Comments