Bojonegoro, -suarawonocolo.com- 14 Oktober 2025 – Pemerintah Desa Tikusan, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro, terus berupaya meningkatkan kesejahteraan warganya melalui inovasi program ketahanan pangan. Salah satu program unggulan yang tengah dikembangkan adalah beternak domba dengan sistem bagi hasil yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Maju Bersama.
Kepala Desa Tikusan, Edy Sunarto, menjelaskan bahwa program ini bertujuan untuk meningkatkan kemandirian pangan dan ekonomi masyarakat desa. "Kami ingin warga Tikusan lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangannya dan memiliki sumber pendapatan tambahan," ujarnya.
Program ini melibatkan 16 kepala keluarga yang tergabung dalam Data Miskin Daerah (Damisda). Setiap anggota kelompok mendapatkan bantuan dua ekor domba betina yang sedang bunting. Hingga saat ini, total terdapat 32 domba yang dikelola oleh warga.
"Alhamdulillah, setelah berjalan satu tahun, dari 32 ekor domba sudah beranak 21 ekor. Ini menunjukkan bahwa program ini berjalan dengan baik dan memberikan dampak positif bagi peternak," ungkap Edy Sunarto.
Sistem bagi hasil yang diterapkan adalah sistem 'nelu'. Jika domba dijual dengan harga Rp 900 ribu, maka Rp 300 ribu akan digunakan untuk kelompok guna melakukan pembelian domba lagi, sedangkan Rp 600 ribu menjadi hak peternak. Untuk sementara, desa belum mendapatkan bagian dari hasil penjualan karena masih fokus pada pengembangan program.
Pemerintah Desa Tikusan juga memberikan dukungan penuh terhadap program domba kesejahteraan dari Pemerintah Kabupaten Bojonegoro. Program ini diharapkan dapat menjadi salah satu upaya strategis dalam menekan angka kemiskinan di Bojonegoro.
"Kami sangat berterima kasih atas dukungan dari Pemkab Bojonegoro. Beberapa waktu lalu sudah dilakukan survei, dan kami berharap warga kami juga akan mendapatkan program domba kesejahteraan ini," pungkas Edy Sunarto.
Dengan adanya program ini, diharapkan Desa Tikusan dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam mengembangkan program ketahanan pangan yang berbasis pada potensi lokal.
(Red//BRAM)
Posting Komentar